Bawaslu Kota Pekanbaru Tegaskan Pengawasan Berlapis untuk Integritas Pemilu
|
Pekanbaru - Bawaslu Kota Pekanbaru menegaskan bahwa pengawasan terhadap tahapan pemilu dilakukan secara berlapis, mulai dari tingkat desa hingga pusat. Langkah ini merupakan bagian integral dari upaya pencegahan dini terhadap potensi pelanggaran yang dapat memengaruhi integritas hasil pemilu.
Anggota Bawaslu Kota Pekanbaru, Raja Inal Dalimunthe, menjelaskan bahwa pengawasan dilakukan melalui tiga mekanisme utama: pengawasan langsung di lapangan, pemantauan berbasis laporan masyarakat, dan pemantauan digital. “Setiap tahapan, mulai dari pemutakhiran data pemilih sampai rekapitulasi suara, ada petugas pengawas yang memastikan prosedur berjalan sesuai aturan,” ujarnya.
Menurut Raja Inal Dalimunthe, proses pengawasan tidak berhenti pada pemungutan suara saja, tetapi berlangsung sejak pra-tahapan seperti verifikasi partai politik dan penetapan daftar calon tetap. Ia menegaskan bahwa sistem berlapis ini memungkinkan Bawaslu melakukan pencegahan sebelum pelanggaran terjadi. “Kalau ada potensi pelanggaran, kami keluarkan surat imbauan atau rekomendasi kepada pihak terkait,” tambahnya.
Selain itu, teknologi informasi kini juga dimanfaatkan untuk memperkuat pengawasan. Melalui aplikasi dan kanal pelaporan digital, masyarakat bisa mengirimkan bukti atau informasi dugaan pelanggaran dengan lebih cepat. “Kami ingin masyarakat terlibat aktif, karena mata dan telinga publik sangat penting dalam pengawasan,” kata Inal.
Pengamat politik lokal menilai bahwa sistem pengawasan berlapis penting untuk mempersempit ruang manipulasi dan menjaga kepercayaan publik terhadap hasil pemilu. Integritas pemilu bergantung pada sejauh mana pengawasan dilakukan secara menyeluruh dan terbuka.
Dengan mekanisme yang semakin terbuka dan partisipatif, pengawasan pemilu diharapkan tidak hanya menjadi tugas lembaga, tetapi juga tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat.
penulis : Nazilah Rahmah
editor : Humas Bawaslu Kota Pekanbaru